PASAR PAMENANG


FotoSejarah Pendirian Pasar :

Kegiatan pasar di Pare tidak bisa dilepaskan dari ekonomi perkebunan dan perindustrian, dimana tumbuh kembangnya pasar karena majunya suatu sistem ekonomi perkebunan dan perindustrian, sehingga pada tahun 1879 didirikan pasar disekitar pusat kota Pare yaitu Pasar Lama Pare. Pada tahun 1930-an pengaruh dari Pasar Lama Pare sangat besar terhadap perekonomian di masyarakat Pare, karena pada tahun tersebut terjadi depresi ekonomi yang melanda wilayah Pare dan berdampak pada laju ekonomi perkebunan dan pasar. Perekonomin di Pasar Lama Pare mengalami kemunduran dan banyak toko-toko yang tidak beroperasi lagi karena tidak ada modal untuk melanjutkan perdagangan. Toko-toko besar makin melemah dan menghilang. Para pendatang seperti orang Kudus, Bawean, Madura dan Gresik mulai kembali kedaerahnya karena sudah putus asa pada perdagangannya sehingga mereka memilih kembali ke daerahnya agar dapat melanjutkan kehidupan ekonomi mereka.

Melemahnya perkebunan bahkan banyak pabrik milik perkebunan yang tidak beroprasi lagi dan melemahnya Pasar Lama Pare akhiranya pemerintah Belanda bersama pejabat di wilayah ini mendirikan pasar yang lebih besar semacam pyoyek Work Progress Administrasion (WPA) yakni memberi lapangan pekerjaan dan untuk menunjang Pasar Jawa sebagai penampungan orang miskin. Pada tahun 1939 pemerintah kolonial yang diprakarsai oleh C.H.O Van Der Plas selaku Guberbur Jawa Timur yang memerintah dari 1 Juni 1936 sampai 30 Juni 1941 dan Resident Kediri yakni Van L.F.Dingemans serta Asisten Resident Kediri yakni W.E.L Boissevain, kemudian Raden Adipati Ario Danoediningrat II (Moeladi) yakni Bupati (Regent) Kediri ke-10 yang memerintah dari tahun 1930-1943, Pasar ini yakni Pasar Baru Pare didirikan dengan lahan yang luas dan lebih besar ke arah utara Pare, Pasar Baru Pare tidak hanya kios dan pelataran pasar yang dibangun namun suatu kompleks toko kecil yang mengitari pasar.

Pada tahun 1987 Pasar Baru mengalami kebakaran namun, kebakaran ini hanya kecil dan tidak menimbulkan korban jiwa. Pasar Baru kembali mengalami kebakaran pada tahun 1989, dimana kebakaran kedua ini cukup besar yang menyebabkan sebagian kios-kios pasar hangus terbakar. Setelah kebakaran, pasar mulai di renovasi dengan pertimbangan dari pengelola- pengelola pasar. Setelah perenovasian selesai Pasar Baru berganti nama menjadi Pasar Pamenang Pare dan diresmikan pada tanggal 8 September 1994 oleh Ruspanji Bupati Kediri.

Alamat Pasar :

Jl. Muria No. 48 Plongko, Pare, Kec. Pare Kabupaten Kediri

Area Pasar :

Berada di jalur yang menghubungkan Kab. Kediri, Kab. Malang dan Kab. Jombang

Jam Operasional :

Jam 02.00 WIB s/d 16.00 WIB

Luas Pasar :

Luas Lahan 25.060 m² yang terbagi menjadi beberapa area, yaitu :

  • Pasar Induk Pamenang luas 19.485 m²
  • Eks Sub Terminal MPU 4.080 m²
  • Eks PU seksi Pare seluas 1.495 m²

Jumlah Kios/ Los :

  • Kios    :   212 Unit
  • Lapak : 1174 Unit

Jumlah Pedagang :

Jumlah pedagang di Pasar Pamenang sebanyak 1050 pedagang

Jenis barang yang diperdagangkan :

  • Kain, Pakaian, Barang-barang Palen dan Obat-obatan
  • Bahan Pracangan
  • Emas
  • Polowijo dan Polo Pendem
  • Alat-alat rumah tangga, abrak dan tikar
  • Buah-buahan, sayur-sayuran, tembakau dan bunga
  • Perkakas rumah tangga
  • Bahan bangunan / alat-alat pertanian
  • Ikan air laut dan tawar
  • Jajan
  • Warung makanan/minuman
  • Gerabah
  • Daging

Fasilitas Umum :

  • Mushola
  • MCK
  • Penitipan Sepeda
  • Area Parkir