Sepekan jelang Hari Raya Idul Adha, harga beberapa produk kebutuhan
pokok di Bojonegoro tak mengalami kenaikan kecuali beras. Namun kenaikan
justru terjadi hampir seluruh produk sayuran akibat dampak musim
kemarau dan perayaan Hari Raya Idul Adha lalu.
?Kecap, minyak goreng tak naik, telur ayam bahkan turun harganya,?
ungkap Sulastri pedagang Sembako di Pasar Kota Bojonegoro, Selasa
(7/10).
Menurut Sulastri, harga kecap, minyak goreng curah, tepung terigu dan
gula memang tak mengalami kenaikan. Sementara untuk harga telur ayam
justru turun Rp1.000 per kg. Hal berbeda justru terjadi dengan harga
sayuran. Rata-rata harga sayuran naik bervariasi. Menurutnya, untuk
harga kentang dari yang sebelumnya Rp8 ribu kini menjadi Rp9 ribu.
?Sekitar sepekan yang lalu, semua kenaikan harga Sembako mulai terlihat,?? ujarnya.
Musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan terkakhir membuat
berbagai tanaman banyak yang gagal panen, akibatnya stoknya terbatas.
Sehingga memicu naiknya harga sembako.
Hal senada dikatakan Tina, pedangang Sembako yang juga berjualan di
pasar setempat, naiknya harga Sembako kini juga diperngaruhi karena
tingginya permintaan di pasaran. Banyaknya orang mengadakan hajatan di
Bulan Besar ini juga menjadi salah satu naiknya harga Sembako ini.
Dijelaskan, harga bawang merah yang sebelumnya hanya Rp9.500 kini
menjadi Rp13 ribu, dan harga bawang putih di tempatnya dari harga semula
yang hanya Rp8 ribu menjadi Rp11 ribu.
Sementara itu, untuk harga beberapa jenis cabai masih stabil, hanya
cabai kriting yang melojak tinggi. Harga cabai kriting naik drastis,
bahkan hampir setengah dari bulan-bulan sebelumnya.
??Harga cabai kriting kini Rp24 ribu dari yang semula hanya Rp18 ribu per kilonya,?? tuturnya.
Hampir semua harga Sembako kini mengalami kenaikan. ??Kenaikan itu sudah biasa saat Hari Raya,?? imbuhnya. [bas]